Friday, February 17, 2006

Renungan

Untukmu sahabat…

Pernikahan atau perkawinan, membuka tabir rahasia…
Proses pencapaiannya memakan satu perjalanan panjang…
Kadang, untuk menuju kesana, Allah Yang Maha Bijaksana justru memberi kesusahan untuk menguji kita…
Tak jarang Ia melukai hati, hingga hikmahnya tertanam dalam…
Tak perlu kita pertanyakan “apa maksud-Nya?”…
Karena andai kita berbesar hati dan mau mencerna Ia punya alasan tersendiri yang memang sukar dimengerti….
Yang pasti jika kita kehilangan Cinta, kita harus tetap percaya bahwasanya ketika Ia mengambil sesuatu…
Ia telah siap memberi yang lebih baik…

Menunggu….! Itu satu pilihan
Toh walau suami yang kau tunggu tentunya tidak semulia Muhammad…
Tidak setaqwa Ibrahim…
Tidak setabah Ayyub…
Pun tidak segagah Musa…
Atau setampan Yusuf…
Tapi setidaknya, suamimu adalah pria akhir zaman…
Yang bercita-cita membangun keturunan yang sholeh…

Mengapa menunggu…?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan…
Kita tidak ingin tergesa-gesa…
Karena walaupun kita ingin cepat, kita tidak ingin sembarangan…
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita inginkan,
Kita tidak ingin kehilangan jati diri dalam pencarian itu…
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu…
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu…
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai terlebih dahulu…

Tentunya tetap lebih baik menunggu orang yang tepat…
Orang yang kita inginkan…
Orang yang dicintai dan mencintai…
Daripada memaksa dan memuaskan diri dengan apa yang ada…
Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan dengan pilihan yang salah…
Berani bertindak gegabah, layaknya berani menerima resiko…

Bunga mawar tidak mekar dalam semalam, namun dapat layu dalam sedetik…
Negeri Palestina tidak dibangun dalam sehari, namun dapat hancur dalam sekejap…
Perkawinan tidak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja musnah…juga dalam sesaat!

Pernikahan atau perkawinan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan…
Itulah yang kelak mengajarkan kita kewajiban bersama…
Suami menjadi pelindung, istri penghuninya…
Suami adalah nakhoda kapal, istri navigatornya..
Suami bagai balita nakal, istri menuntun kenakalannya..
Saat suami menjadi raja, istri menikmati anggur kekuasaannya..
Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya…

Haruskah terus menunggu….?
Jawabannya ada pada diri kita…
Pastinya, menunggu memiliki suatu tujuan yang mulia dan misterius..
Menguji kadar iman dan taqwa…
Belajar meniti sabar dan ridha…
Seribu kali gagal, seribu satu kali mengulangi…
Toh…tak perlu mendamba yang benar-benar bersahaja…

Karena memiliki suami yang tak cela, justru kau kan tersentak dari alpa…
Kamu bukanlah Khadijah.. yang begitu sempurna dalam menjaga…
Bukan pula Hajar…yang begitu setia dalam sengsara…
Kamu hanyalah seorang wanita biasa yang terus berusaha menjadi sholihah…

Pada akhirnya Cinta yang agung terus bertambah selama kehidupan..
Banyak hal yang indah, memang memerlukan waktu yang tak singkat…
Serta penantian yang tak pasti…
Akan tetapi..
Walaupun menunggu…
Membutuhkan pengharapan…
Namun tetap menjanjikan satu hal yang tak dapat seorangpun bayangkan….

Mari kembalikan pada-Nya…
Dia Yang Maha Pengatur dengan segala keagungan-Nya…
Menuntut kita untuk selalu bersabar dalam setiap penantian…
Lagi-lagi untuk sebuah alasan…
Entah apa??


salam sahabat